Senin, 09 Mei 2011

Fakta dan Data

Fakta
Fakta adalah apa yang membuat pernyataan itu betul atau salah. Suatu Fakta adalah sesuatu yang ada, apakah setiap orang berfikir demikian atau tidak. Pernytaan adalah adalah suatu fakta apakah itu benar atau salah, tetapi ia mnenyatakan suatu fakta bila itu benar. Sebagai contoh, Saya memperlihatkan suatu jadwal kereta yang berangkat jam 10, jika jadwal itu benar, maka terdapat kereta api yang sungguh-sungguh pergi yang merupakan suatu fakta. Dalam hal ini faktanya adalah benar jika sungguh-sungguh ada kereta api.
Kebanyakan Fakta merupakan bebas dari kemauan kita, itulah seabnya mengapa mereka sering disebut “keras”,”keras kepala” atau “tak dapat dihindarkan”. Fakta – fakta fisik kebanyakan bersifat bebas tidak hanya dari kemauan kita tapi juga bahkan dari eksistensi kita.
Fakta yang terdiri dari tempat dan waktu, berwujud sebagaimana yang kita bayangkan. Di pihak lain fakta bersifat kualitatif dari kejadian fisik.
Fakta ialah segala sesuatu yang tertangkap oleh indra manusia. Catatan atas pengumpulan fakta disebut data. Fakta seringkali diyakini oleh orang banyak (umum) sebagai hal yang sebenarnya, baik karena mereka telah mengalami kenyataan-kenyataan dari dekat maupun karena mereka dianggap telah melaporkan pengalaman orang lain yang sesungguhnya. Dalam istilah keilmuan fakta adalah suatu hasil pengamatan yang obyektif dan dapat dilakukan verifikasi oleh siapapun. Fakta adalah pengamatan yang telah diverifikasi secara empiris. Fakta dalam prosesnya kadangkala dapat menjadi sebuah ilmu. Contohnya, fakta bahwa bumi ini bulat. Ketika seseorang mengelilingi bumi dengan berjalan ke arah timur atau ke arah barat, pada akhirnya ia akan kembali ke titik awal. Fakta ini bukan berdasarkan sudut pandang pribadi, atau pendirian dari kelompok tertentu saja. Karena riset telah membuktikan dan memang telah terbukti 100% (diverifikasi) bahwa bumi ini bulat. Fakta inipun menjadi sebuah teori dalam ilmu pengetahuan.
 Diluar lingkup keilmuan fakta sering pula dihubungkan dengan:
·         Suatu hasil pengamatan jujur yang diakui oleh pengamat yang diakui secara luas
·         Kekuasaan kadang digunakan untuk memaksakan interpretasi politis yang benar dari suatu pengamatan.
·         Suatu kebiasaan yang diamati secara berulang; satu pengamatan terhadap fenomena apapun tidak menjadikan itu sebagai suatu fakta. Hasil pengamatan yang berulang biasanya dibutuhkan dengan menggunakan prosedur atau definisi cara kerja suatu fenomena.
·         Sesuatu yang dianggap aktual sebagai lawan dari dibuat
·         Sesuatu yang nyata, yang digunakan sebagai bahan interpretasi lanjutan
·         Informasi mengenai subyek tertentu
·         Sesuatu yang dipercaya sebagai penyebab atau makna

Data

Data adalah catatan atas kumpulan fakta. Data merupakan bentuk jamak dari datum, berasal dari bahasa Latin yang berarti "sesuatu yang diberikan". Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya. Pernyataan ini adalah hasil pengukuran atau pengamatan suatu variabel yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau citra.
Data merupakan  sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berujut suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupunsuatu konsep. 
Dalam keilmuan (ilmiah), fakta dikumpulkan untuk menjadi data. Data kemudian diolah sehingga dapat diutarakan secara jelas dan tepat sehingga dapat dimengerti oleh orang lain yang tidak langsung mengalaminya sendiri, hal ini dinamakan deskripsi. Pemilahan banyak data sesuai dengan persamaan atau perbedaan yang dikandungnya dinamakan klasifikasi.
Pengumpulan Data
Pengamatan yang teliti yang dimungkinkan oleh terdapatnya berbagai alat, yang dibuat manusia dengan penuh akal, memberikan dukungan yang dramatis. Terhadap konse keilmuan sebagai suatu prosedur yang pada dasrnya adalah empiris dan induktif. Tumpuan terhadap presepsi indera secara langsung adn keharusan untuk melakukan pengamatan secara teliti, seakan menyita perhatian kita terhadap segi empiris dari penyelidikan keilmuan tersebut.


Klasifikasi Data
Tahap metode keilmuan ini menekankan pda oenyusunan fakta dalam kelompok-kelompok, jenis-jenis dan kelas-kelas.dalam semua cabang-cabang ilmu, usaha untuk mengidentifikasikan, menganalisis, membandingkan dan membedakan fakta-fakta yang relevan tergantung kepada adanya sistemklasifikasi itu disebut taxonomi.

Perbedaan antara Data dan Fakta

Secara etimologis, sebagaimana dikemukakan Ignas Kleden data adalah istilah Latin yang persis sama makna dan bentuknya dengan kata given dalam bahasa Inggris.                                                    (Fakta dan Fiksi tentang Fakta dan Fiksi: Imajinasi dalam Sastra dan Ilmu Sosial”,Kalam
Nomor11/1998),
Jadi, data (sebagai bentuk majemuk dari kata datum) mempunyai arti ”sesuatu yang diberikan”. Permasalahannya adalah: diberikanolehpihakmanadankepadasiapa? Dalam kaitan inilah terjadi bias positivisme karena sesuatu dianggap data apabila suatu kenyataan diberikan alam kepada indra manusia. Kemudian,apa yang disebut dengan fakta? Kata fakta berasal dari bahasa Latin faktum yang berkesesuaian dengan bahasa Inggris done (dilakukan). Jadi, sesuatu menjadi fakta kalau dia mampu merujuk pada tindakan yang menghasilkannya. 

Fakta merupakan hasil tindakan manusia yang bertindak dan berbuat. Dengan ringkas dapat diberikan kesimpulan bahwa baik data maupun fakta selalu berkaitan dengan indra manusia. Data diterima oleh indra manusia, sedangkan fakta dilakukan melalui indra manusia. Fakta memang benar benar terjadi dan sudah terbukti dedangkan Data merupakan olahan Subyektif dan hasilnya dapat kita tentukan sendiri. Melalui pemahaman ini, sudah sewajarnya bila dimengerti bahwa fakta mengenai kemiskinan merupakan proses yang akan terus berjalan (ongoing process).

Daftar Pustaka
Jujun S. Suriasumantri (2006). lmu Dalam Perspektif. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar